Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 21 September 2014

Kata Mutiara Penyejuk Hati Bagian 1

Kata Mutiara Penyejuk Hati
Dalam kesempatan ini, saya akan posting kata – kata mutiara yang keluar dari Tokoh Agama Islam, Para Sahabat Nabi, Para Wali, Tokoh Sufi yang pastinya akan menginspirasi kita semua untuk menjalankan roda kehidupan dengan lebih baik.
Berikut adalah kumpulan Kata Mutiara Penyejuk Hati :
1.      Orang yang kikir tidak akan terlepas dari salah satu dari empat sifat yang membinasakan, yaitu :
a.       Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh ahli warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya.
b.      Hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang dzalim.
c.       Hartanya menjadi rebutan orang – orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula.
d.      Adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya – foya pada jalan yang tidak berguna.
(Abubakar As-Shiddiq ra)

2.      Tiga perkara tidak akan tercapai dengan tiga perkara pula :
a.       Kaya dengan angan – angan.
b.      Muda dengan semir.
c.       Sehat dengan obat.
(Abubakar As-Shiddiq ra)

3.      Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan itu akan kekal.
Namun jikalau kita bersenang – senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal.
(Umar bin Khattab ra)

4.      Waspadalah akan kekuatan orang yang baik jika ia lapar dan orang yang jahat jika ia kenyang.
(Ali bin Abi Thalib ra)

5.      Sikap qana’ah adalah sesuatu yang paling berharga. Sedangkan kemuliaan akhlak adalah nikmat hidup yang sempurna. (Ali bin Abi Thalib ra)

6.      ‘Aib yang paling besar adalah kembali melakukan kesalahan yang pernah dilakukannya. (Ali bin Abi Thalib ra)

7.      Ketamakan adalah keburukan yang abadi. (Ali bin Abi Thalib ra)

8.      Binasalah orang yang tidak mengetahui kemampuan dirinya. (Ali bin Abi Thalib ra)

9.      Orang yang tidak bisa bersabar, maka ia akan dihancurkan oleh kesulitan. (Ali bin Abi Thalib ra)

10.  Semangat adalah separuh dari sebuah keberhasilan. (Ali bin Abi Thalib ra)

11.  Adakalanya perang itu terjadi karena satu kalimat dan adakalanya pula cinta itu tertanam karena pandangan sekilas. (Ali bin Abi Thalib ra)

12.  Orang yang sabar pasti menang, meskipun terkadang butuh waktu lama untuk mencapai kemenangan itu. (Ali bin Abi Thalib ra)

13.  Mengharapka keridhaan manusia adalah cita – cita yang tak mungkin bisa dicapai. (Ali bin Abi Thalib ra)

14.  Kesempurnaan nikmat adalah mati dalam beragama Islam. Ali bin Abi Thalib ra)

15.  Barangsiapa yang tidak dimenangkan oleh kesabaran, maka ia akan dihancurkan oleh keluhan. (Ali bin Abi Thalib ra)

16.  Aku telah mencari kenyamanan untuk diriku, maka aku tidak mendapatkan sesuatu yang lebih nyaman daripada meninggalkan apa yang bukan merupakan urusanku. (Ali bin Abi Thalib ra)

17.  Dosa yang membuatmu bersedih dan membuatmu bertaubat, lebih disukai Allah SWT daripada perbuatan baik yang menjadikan dirimu arogan. (Ali bin Abi Thalib ra)

18.  Jika kekayaan bertambah, maka berkuranglah selera. Karena sesungguhnya kekayaan yang paling besar adalah meninggalkan banyak keinginan. (Ali bin Abi Thalib ra)

19.  Kecemburuan wanita adalah sebuah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang laki – laki adalah keimanan. (Ali bin Abi Thalib ra)

20.  Seseorang yang senang dengan cara yang curang, sebenarnya ia adalah orang yang kalah. (Ali bin Abi Thalib ra)

21.  Sabar adalah mahkota, kesetiaan adalah harga diri, memberi adalah kenikmatan, tergesa – gesa adalah kebodohan sedangkan kebodohan adalah ‘aib, berlebih – lebihan dalam berbicara adalah sumber lahirnya kebohongan, bertemu dengan orang yang suka berbuat hina adalah kesalahan, berteman dengan orang fasik (tdk yakin dng Allah SWT) adalah sumber prasangka buruk. (Ali bin Abi Thalib ra)

22.  Kerendahan seseorang dapat diketahui dengan banyaknya berbicara dalam hal – hal yang bukan menjadi urusannya. (Ali bin Abi Thalib ra)

23.  Wahai anak Adam, janganlah kalian merasa senang dengan kekayaan dan janganlah kalian berputus asa karena sebuah kemiskinan.
Jangan bersedih karena tertimpa bencana dan janganlah pula kalian gembira karena hidup makmur.
Karena emas akan diuji dengan api, sementara orang yang shaleh akan dicoba dengan musibah. (Ali bin Abi Thalib ra)

24.  Janganlah engkau tergesa – gesa mencela seseorang karena dosanya, sebab barangkali dosanya telah diampuni.
Dan janganlah engkau merasa aman akan dirimu karena dosa kecil. Sebab, barangkali engkau akan diadzab karena dosa kecilmu itu. (Ali bin Abi Thalin ra)

25.  Seorang mukmin itu hendaknya menjadi sahabat di dunia, mendermkan harta, terbuka pintunya untuk kebaikan, lembut lisannya, banyak senyumnya, menangisi dosa – dosanya, nasehatnya bermanfaat dalam pergaulan, tidak takut kecuali keapda Allah SWT dan tidak meremehkan shalat.

26.  Seseorang yang selalu berkata jujur akan mendapatkan 3 hal :
a.       Kepercayaan
b.      Cinta
c.       Rasa hormat
(Ali bin Abi Thalib ra)

27.  Bahagianya seorang manusia apabila mendapatkan lima perkara :
a.       Mendapatkan istri yang taat.
b.      Mendapatkan anak – anak yang shalih dan shalihah.
c.       Mendapatkan saudara – saudara yang bertakwa.
d.      Mendapatkan tetangga orang – orang yang shalih.
e.       Mendapatkan mata pencaharian di negerinya sendiri.
(Ali bin Abi Thalib ra)

28.  Belum pernah dalm kehidupanku, mata ini memandang sesuatu yang lebih indah daripada wajah Baginda Nabi Muhammad SAW.
Yang mana apabila beliau tertawa, seakan – akan memercikkan cahaya di dinding – dinding rumah kami. (Abu Hurairah ra)

29.  Aku tidal iri kepada para nabi, rasul, malaikat dan para shiddiqin, namun aku iri terhadap makhluk yang belum diciptakan oleh Allah SWT. (Abdullah bin Abbas ra)

30.  Seorang mukmin sejati, hati dan akalnya tidak akan tenang, sampai ia berhasil melewati jembatan (Shiraath), yang dibawahnya terbentang Neraka Jahannam. (Mu’adz bin Jabal ra)

31.  Sebaik – baik pemimpin adalah yang datang kepada ulama. Sedangkan seburuk – buruk ulama adalah yang datang kepada pemimpin atau umara.’ (Ibn Mas’ud ra)

32.  Sesungguhnya jika ada seseorang masuk ke rumah raja atau pejabat dengan agamanya, maka ia akan keluar tanpa membawa agama lagi yang ia miliki sebelumnya. (Ibn Mas’ud ra)

33.  Sebaik – baik kekayaan adalah kaya jiwa.
Sebaik – baik perbekalan adalah takwa.
Sejahat – jahat perbuatan adalah buta hati.
Seburuk – buruk kesalahan adalah dusta.
Sejahat – jahat makanan adalah harta benda anak yatim.
Seburuk – buruk usaha adalah menggunakan riba’.
Barangsiapa suka memaafkan pasti Allah SWT pun suka pula memaafkannya.
Barang siapa yang suka mengampuni orang, maka Allah SWT pun suka mengampuninya.
(Ibnu Mas’ud ra)

34.  Tiga hal yang membuatku bersedih hati, sehingga aku menangis :
1.      Kepergian kekasihku Baginda Nabi Muhammad SAW, penghulu semua manusia.
2.      Kegentingan serta huru – hara datangnya hari kiamat kelak.
3.      Berdirinya aku di hadapan Tuhanku, sementara aku belum tahu, apakah aku akan dibawa ke surga ataupun ke neraka.
(Salman al-Farisi ra)

35.  Disegerakan bagi orang – orang kafir berbagai kenikmatan, namun itu berlangsung cepat dan sebentar lagi hilang.
Sedangkan kita adalah kaum yang kenikmatan kita diakhirkan untuk di akhirat kelak.
(Kitab al-Haiah ash-Shababah)

36.  Barang siapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah SWT untuknya, maka ia tidak akan mengangan – angankan sesuatu selain keadaan yang Allah SWT pilihkan untuknya.
Sesungguhnya ini adalah batasan sikap untuk selalu menerima semua ketentuan takdir dalam semua keadaan yang Allah SWT tetapkan bagi hamba-Nya.
(Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra)

37.  Sebagian manusia adalah hamba dunia, agama hanya sebagai pemanis bebir mereka.
Mereka berpegang teguh kepada agama disaat agama sesuai dengan kepentingan perut mereka.
Namun disaat mereka berhadapan dengan ujian, maka sedikitlah jumlah orang yang berpegang teguh dengan agama. (Husein bin Ali bin Abi Thalib ra)

38.  Jika engkau ditimpa kegundahan hati, maka ucapkanlah Laa ilaaha illa Anta Subhanaka inni kunttu mindzdzalimiin. (Ali Zainal Abidin bin Husein ra)

39.  Jikalau engkau dikhianati, maka ucapkanlah Wa ufawwidhu amri ilallah, innallaha bashirun bil’ibad. (Ali Zainal Abidin bin Husein ra)

40.  Jikalau engkau ditimpa kesedihan, maka perbanyaklah mengucapkan Laa haula wala quwwata illa billah. (Ali Zainal Abidin bin Husein ra)

41.  Jikalau engkau merasa rezeki itu datangnya lambat, maka perbanyaklah istighfar. (Ali Zainal Abidin bin Husein ra)

42.  Jikalau engkau takut pada sesuatu makhluk, maka ucapkanlah Hasbunallah wa ni’mal wakiil. (Ali Zainal Abidin bin Husein ra)

43.  Jikalau engkau menginginkan sesuatu kenikmatanitu terus padamu, maka perbanyaklah mensyukurinya. (Ali Zainal Abidin bin Husein ra)

44.  Jikalau engkau kagum terhadap sesuatu, maka ucapkanlah Masya Allah laa quwwata ila billah. (Ali Zainal Abidin bin Husein ra)

45.  Tidaklah masuk sesuatu dari kesombongan ke dalam hati manusia, kecuali berkurang dari akal manusia tersebut sesuai kadar kesombongan yang ada pada dirinya itu. (Al- Imam Muhammad al- Baqir ibn al- Imam Ali Zainal Abidin ra)

46.  Aku membenci orang yang mencari alasan untuk tidak mencari pekerjaan.
Kemudian ia hanya berdiam diri di rumah dan menengadahkan tangan seraya berkata: “Ya Allah, berikanlah aku rezeki.”
Sementara semut keluar dari lubangnya untuk mencari rezeki dan memenuhi kebutuhannya. (Al- Imam Muhammad al- Baqir ibn al- Imam Ali Zainal Abidin ra)

47.  Sebaik – baik pekerjaan adalah pedagang.
Dan sebaik – baik pedagang adalah pedagang yang jujur. (al-Imam Ja’far ash-Shiddiq bin Muhammad al-Baqir ra).

48.  Jikalau seseorang menginginkan sesuatu, maka berdo’alah dan ucapkanlah Masya Allah la quwwata illa billah, maka pasti keinginanmu dan do’amu itu akan dikabulkan oleh Allah SWT.  (al-Imam Ja’far ash-Shiddiq bin Muhammad al-Baqir ra).

49.  Barangsiapa yang masuk ke tempat – tempat orang – orang bodoh, maka ia akan dipandang rendah.
Barangsiapa yang bergaul dengan ulama, maka ia akan dipandang mulia.
Barangsiapa yang masuk ke dalam tempat – tempat kejelekan, maka ia akan dituduh melakukan kejelekan itu. (al-Imam Ja’far ash-Shiddiq bin Muhammad al-Baqir ra).

50.  Orang yang paling lemah adalah orang yang paling enggan berdo’a, sedangkan orang yang paling kikir adalah orang yang enggan bershalawat. (al-Imam Ja’far ash-Shiddiq bin Muhammad al-Baqir ra).
Demikianlah “Kata Mutiara Penyejuk Hati Bagian 1” yang bisa ane share, untuk bagian berikutnya, tunggu postingan berikutnya ya.

Wassalamu’alaikum warakhmatullahi wabarakatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar